Berbagi Pengalaman Kursus Bahasa Inggris. Bagaimana cara memilih kursus yang tepat?

18.18 9 Comments A+ a-


Kali ini saya ingin membahas tentang tempat kursus bahasa inggris. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum memutuskan akan kursus bahasa inggris, seperti skill yang akan kamu tingkatkan, grammar, speaking atau TOEFL.

1.    Grammar
Kalau kamu mau meningkatkan kemampuan grammar, ada baiknya kamu memilih tempat kursus yang memang kuat di grammar. Meskipun basic nya semua tempat kursus itu menyediakan pilihan untuk semua program, baik itu grammar, speaking, atau TOEFL, tapi biasanya ada salah satu program yang menjadi unggulannya. Kursus bahasa inggris yang lebih mengunggulkan grammar yang merupakan basic dalam bahasa inggris ini akan lebih banyak memberikan materi-materi seperti tenses. Penguasaan grammar dapat membantu kita dalam menignkatkan kemampuan bahasa inggris dalam bentuk tulisan.

2.    Speaking
Untuk speaking, biasanya menekankan pada pengucapan, pemilihan kata, dan ketepatan pelafalan. Kebetulan saya mengambil kelas conversation di English First, dan menurut saya kursus ini tidak sia-sia, karena saya merasa ada pengingkatan kepercayaan diri. Pengajarnya pun ada yang local dan ada yang native (sesuai level), kebetulan di level saya, level 6 gurunya native, disini saya benar-benar di ajarkan pronunciation yang baik agar benar-benar seperti british. Selain itu kita juga bisa bertanya seputar grammar disini, karena grammar merupakan basic dari speaking, hanya grammar disini tidak dari awal di bahas, melainkan hanya mengingatkan kembali. Satu hal yang terpenting dimanapun tempat kursus untuk program speaking ini adalah, harus bisa meningkatkan rasa percaya diri kita dalam berbahasa inggris.

3.    TOEFL
Ada banyak tempat kursus yang menyediakan program khusus persiapan TOEFL. Seperti yang pernah saya survey sendiri, LIA dan English First. Program khusus ini menekankan pada soal-soal yang biasanya keluar di TOEFL, seperti reading, grammar overview, dan listening. Materi-materi awal akan dibahas begitu pula latihan-latihan soal yang di prediksi sesuai dengan TOEFL yang sebenarnya.

 
Pengalaman saya:
1.    Placement test di LIA untuk program TOEFL.
Saat itu saya ke lokasi LIA Pasar Minggu sore hari setelah pulang kuliah, saya kesana bersama dua teman saya. Kami membayar biaya placement test Rp50.000,- (jenis test tertulis dan listening dari kaset radio untuk sesi listening soal) dan lokasi ujian di ruang guru. Jujur saat itu saya kurang konsentrasi dikarenakan kondisi yang sudah tidak fit dan ruangan yang agak bising.
Seusai test, saya dan teman-teman diberitahukan untuk menunggu hasil kurang lebih 3 hari, nanti akan dikabari oleh pihak LIA. Tetapi sudah hampir 5 hari tidak ada kabar, alhasil saya coba telepon ke sana dan baru diberi tahu hasilnya, kami bertiga masuk ke kelas elementary. Saat itu saya berpikir, saya tahu kemampuan saya dan saya bisa lebih dari itu, mungkin itu pengaruh kondisi yang tidak mendukung. Singkat cerita, saya tidak meneruskan program disana. Hehe :p

2.    Placement test di EF untuk Program Conversation
Selang beberapa waktu kemudian, saya berubah pikiran dan beralih untuk mencari kursus conversation. Saya cari-cari info mulai dari LPIA, LIA, OXFORD, sampai EF. Tetapi pilihan saya jatuh di EF dikarenakan pengajarnya yang native (saya pikir dengan berbicara langsung dengan orang asing akan memacu saya untuk terus berpikir karena mereka tidak akan mengerti bahasa kita dengan baik) dan beberapa pengajar mungkin ada yang local.
Saya memutuskan untuk datang langsung ke EF Tebet yang berlokasi persis di Pancoran. Saat itu saya langsung placement test dengan membayar Rp 100.000,-. Test dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama mengisi soal online disana dan sesi kedua wawancara langsung dengan teacher nya, bisa native ataupun local). Saat itu saya dapat melalui test online dengan lumayan lancar, dan sesi berikutnya dalah wawancara dan kebetulan teacher-nya local. Tetapi meskipun begitu teacher nya mampu membuat saya nyaman untuk ikut berbicara bahasa inggris meskipun saya merasa kemampuan saya pas-pasan.
Singkat cerita, hasil keluar dan saya dijelaskan mengenai hasil test saya. Pertama, aksen saya masih terlalu Indonesia (hehe :p). Kedua, saya mampu memahami pertanyaan dan menjawab sesuai dengan pertanyaan (tidak melenceng). Ketiga, saya terlalu banyak menggunakan kalimat dengan pola present tense. Keempat, dalam berbicara saya masih ada a... em... a... em.... (masih berpikir akan berucap apa) meskipun pada akhirnya saya mampu menjawab. Taraaaa........ hasil test : saya masuk ke level upper intermediet 6, Frontrunner 6. Oke, saya lanjutkan kursus disini sampai sekarang.
Khusus untuk level 6 ini, biaya untuk 2 term (4 bulan) kurang lebih Rp 5juta an, saat itu ada promo jika membayar lunas sebelum tanggal 1 Nov 2014 akan dapat potongan harga. Budget saya hanya ada Rp 2juta, akhirnya saya meminjam ke orang tua saya (saya cicil setiap bulan karena saya ingin belajar hasil jerih payah saya sendiri). Saya membayar tunai dan dapat potongan harga hingga Rp 1juta an.



Ada pepatah :

“Gunakan isi dompetmu untuk isi otakmu.
Maka isi otakmu akan mengisi dompetmu setelahnya.”

( double benefit J ) hehehe....



Semoga sukses :D

9 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
16 Februari 2015 pukul 06.51 delete

Biasanya kalo dalam speaking yg tidak baku bisa kasih contohnya ga kalimatnya

Reply
avatar
jiah hirroh
AUTHOR
21 Maret 2015 pukul 02.14 delete

Thank infonya .. Pengen banget kursus bahasa inggris tapi belum ada budgetnya..

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
12 Oktober 2015 pukul 17.04 delete

Hari ini q ada panggilan tes juga haduhhhh jd nerfes apa yg hrs q siap kan ya. . . Help me please. .

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
12 Oktober 2015 pukul 17.04 delete

Hari ini q ada panggilan tes juga haduhhhh jd nerfes apa yg hrs q siap kan ya. . . Help me please. .

Reply
avatar
19 Februari 2016 pukul 23.17 delete

Makasih yaa infot nya.. kalo bokeh tanya. Min ambil berapa kali seminggu tu?? Karna biaya nya nyampe 5jt 4 bulan

Reply
avatar
Sakivani Only
AUTHOR
29 Juli 2016 pukul 07.07 delete

sorry baru balas gan..
saya dulu 1x seminggu.. dibhari sabtu dari jam 8 sd jam 1 an

Reply
avatar
wia
AUTHOR
2 Oktober 2016 pukul 03.07 delete

Betul.. Enak banget kalo punya waktu dan bisa belajar sambil jalan2 dan tambah teman. Belajar pasti lebih semangat klo ditempat yang baru.

Sayang kalo udah kerja atau jadwal kuliah padat ga bisa pergi lama2.

Mau coba online learning aja ini http://www.britishenglishclass.com/ yang saya tau lembaga yang memfasilitasi kursus bahasa Inggris online dengan guru2 berkualitas. Disana murid bisa pilih guru sendiri

Ada reviewnya di http://www.emakgaoel.com/2016/04/kursus-bahasa-inggris-online-lewat.html?m=1

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
17 Mei 2017 pukul 08.54 delete

Itu 5juta/4bln.... Beda2 kan tiap levelnya??

Reply
avatar
16 Oktober 2017 pukul 10.01 delete

kasih review untuk kursus yg pernah aku ikutin.

Kelas online buat kita lebih efisien waktu dan biaya.
Teman2 yang mau belajar bahasa Inggris tp sibuk dg kerjaan dan kuliahnya?
Coba di http://www.britishenglishclass.com/ , online learning via chatting apps. Langsung dari HP kamu, belajar dua arah. Kelas private. Live interaction.
Ada lebih dari 200 guru yang siap ngajar bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang

Reply
avatar

Minggu, 30 November 2014

Berbagi Pengalaman Kursus Bahasa Inggris. Bagaimana cara memilih kursus yang tepat?


Kali ini saya ingin membahas tentang tempat kursus bahasa inggris. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum memutuskan akan kursus bahasa inggris, seperti skill yang akan kamu tingkatkan, grammar, speaking atau TOEFL.

1.    Grammar
Kalau kamu mau meningkatkan kemampuan grammar, ada baiknya kamu memilih tempat kursus yang memang kuat di grammar. Meskipun basic nya semua tempat kursus itu menyediakan pilihan untuk semua program, baik itu grammar, speaking, atau TOEFL, tapi biasanya ada salah satu program yang menjadi unggulannya. Kursus bahasa inggris yang lebih mengunggulkan grammar yang merupakan basic dalam bahasa inggris ini akan lebih banyak memberikan materi-materi seperti tenses. Penguasaan grammar dapat membantu kita dalam menignkatkan kemampuan bahasa inggris dalam bentuk tulisan.

2.    Speaking
Untuk speaking, biasanya menekankan pada pengucapan, pemilihan kata, dan ketepatan pelafalan. Kebetulan saya mengambil kelas conversation di English First, dan menurut saya kursus ini tidak sia-sia, karena saya merasa ada pengingkatan kepercayaan diri. Pengajarnya pun ada yang local dan ada yang native (sesuai level), kebetulan di level saya, level 6 gurunya native, disini saya benar-benar di ajarkan pronunciation yang baik agar benar-benar seperti british. Selain itu kita juga bisa bertanya seputar grammar disini, karena grammar merupakan basic dari speaking, hanya grammar disini tidak dari awal di bahas, melainkan hanya mengingatkan kembali. Satu hal yang terpenting dimanapun tempat kursus untuk program speaking ini adalah, harus bisa meningkatkan rasa percaya diri kita dalam berbahasa inggris.

3.    TOEFL
Ada banyak tempat kursus yang menyediakan program khusus persiapan TOEFL. Seperti yang pernah saya survey sendiri, LIA dan English First. Program khusus ini menekankan pada soal-soal yang biasanya keluar di TOEFL, seperti reading, grammar overview, dan listening. Materi-materi awal akan dibahas begitu pula latihan-latihan soal yang di prediksi sesuai dengan TOEFL yang sebenarnya.

 
Pengalaman saya:
1.    Placement test di LIA untuk program TOEFL.
Saat itu saya ke lokasi LIA Pasar Minggu sore hari setelah pulang kuliah, saya kesana bersama dua teman saya. Kami membayar biaya placement test Rp50.000,- (jenis test tertulis dan listening dari kaset radio untuk sesi listening soal) dan lokasi ujian di ruang guru. Jujur saat itu saya kurang konsentrasi dikarenakan kondisi yang sudah tidak fit dan ruangan yang agak bising.
Seusai test, saya dan teman-teman diberitahukan untuk menunggu hasil kurang lebih 3 hari, nanti akan dikabari oleh pihak LIA. Tetapi sudah hampir 5 hari tidak ada kabar, alhasil saya coba telepon ke sana dan baru diberi tahu hasilnya, kami bertiga masuk ke kelas elementary. Saat itu saya berpikir, saya tahu kemampuan saya dan saya bisa lebih dari itu, mungkin itu pengaruh kondisi yang tidak mendukung. Singkat cerita, saya tidak meneruskan program disana. Hehe :p

2.    Placement test di EF untuk Program Conversation
Selang beberapa waktu kemudian, saya berubah pikiran dan beralih untuk mencari kursus conversation. Saya cari-cari info mulai dari LPIA, LIA, OXFORD, sampai EF. Tetapi pilihan saya jatuh di EF dikarenakan pengajarnya yang native (saya pikir dengan berbicara langsung dengan orang asing akan memacu saya untuk terus berpikir karena mereka tidak akan mengerti bahasa kita dengan baik) dan beberapa pengajar mungkin ada yang local.
Saya memutuskan untuk datang langsung ke EF Tebet yang berlokasi persis di Pancoran. Saat itu saya langsung placement test dengan membayar Rp 100.000,-. Test dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama mengisi soal online disana dan sesi kedua wawancara langsung dengan teacher nya, bisa native ataupun local). Saat itu saya dapat melalui test online dengan lumayan lancar, dan sesi berikutnya dalah wawancara dan kebetulan teacher-nya local. Tetapi meskipun begitu teacher nya mampu membuat saya nyaman untuk ikut berbicara bahasa inggris meskipun saya merasa kemampuan saya pas-pasan.
Singkat cerita, hasil keluar dan saya dijelaskan mengenai hasil test saya. Pertama, aksen saya masih terlalu Indonesia (hehe :p). Kedua, saya mampu memahami pertanyaan dan menjawab sesuai dengan pertanyaan (tidak melenceng). Ketiga, saya terlalu banyak menggunakan kalimat dengan pola present tense. Keempat, dalam berbicara saya masih ada a... em... a... em.... (masih berpikir akan berucap apa) meskipun pada akhirnya saya mampu menjawab. Taraaaa........ hasil test : saya masuk ke level upper intermediet 6, Frontrunner 6. Oke, saya lanjutkan kursus disini sampai sekarang.
Khusus untuk level 6 ini, biaya untuk 2 term (4 bulan) kurang lebih Rp 5juta an, saat itu ada promo jika membayar lunas sebelum tanggal 1 Nov 2014 akan dapat potongan harga. Budget saya hanya ada Rp 2juta, akhirnya saya meminjam ke orang tua saya (saya cicil setiap bulan karena saya ingin belajar hasil jerih payah saya sendiri). Saya membayar tunai dan dapat potongan harga hingga Rp 1juta an.



Ada pepatah :

“Gunakan isi dompetmu untuk isi otakmu.
Maka isi otakmu akan mengisi dompetmu setelahnya.”

( double benefit J ) hehehe....



Semoga sukses :D

9 komentar:

  1. Biasanya kalo dalam speaking yg tidak baku bisa kasih contohnya ga kalimatnya

    BalasHapus
  2. Thank infonya .. Pengen banget kursus bahasa inggris tapi belum ada budgetnya..

    BalasHapus
  3. Hari ini q ada panggilan tes juga haduhhhh jd nerfes apa yg hrs q siap kan ya. . . Help me please. .

    BalasHapus
  4. Hari ini q ada panggilan tes juga haduhhhh jd nerfes apa yg hrs q siap kan ya. . . Help me please. .

    BalasHapus
  5. Makasih yaa infot nya.. kalo bokeh tanya. Min ambil berapa kali seminggu tu?? Karna biaya nya nyampe 5jt 4 bulan

    BalasHapus
    Balasan
    1. sorry baru balas gan..
      saya dulu 1x seminggu.. dibhari sabtu dari jam 8 sd jam 1 an

      Hapus
  6. Betul.. Enak banget kalo punya waktu dan bisa belajar sambil jalan2 dan tambah teman. Belajar pasti lebih semangat klo ditempat yang baru.

    Sayang kalo udah kerja atau jadwal kuliah padat ga bisa pergi lama2.

    Mau coba online learning aja ini http://www.britishenglishclass.com/ yang saya tau lembaga yang memfasilitasi kursus bahasa Inggris online dengan guru2 berkualitas. Disana murid bisa pilih guru sendiri

    Ada reviewnya di http://www.emakgaoel.com/2016/04/kursus-bahasa-inggris-online-lewat.html?m=1

    BalasHapus
  7. Itu 5juta/4bln.... Beda2 kan tiap levelnya??

    BalasHapus
  8. kasih review untuk kursus yg pernah aku ikutin.

    Kelas online buat kita lebih efisien waktu dan biaya.
    Teman2 yang mau belajar bahasa Inggris tp sibuk dg kerjaan dan kuliahnya?
    Coba di http://www.britishenglishclass.com/ , online learning via chatting apps. Langsung dari HP kamu, belajar dua arah. Kelas private. Live interaction.
    Ada lebih dari 200 guru yang siap ngajar bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang

    BalasHapus