Majalengka - 7 Juli 2016

01.38 0 Comments A+ a-

Hi ituners....
Setelah sekian lama ga posting, kali ini saya akan posting sedikit informasi tentang Majalengka.
Kebetulan dulu saya pernah tinggal selama 4 tahun di Majalengka, tepatnya di Desa Pasirmuncang. Alhamdulillah lebaran Idul Fitri 1437H ini saya berkesempatan untuk main kesana lagi.

~Keberangakatan via Tol Cipali~
Bermula keberangkatan saya & keluarga tentunya dari Jakarta ke Majalengka.
Sebelumnya biasanya kita ke Majalengka dari Bandung non tol via Sumedang (Cadas Pangeran), tapi karena ada tol Cipali (Cikampek-Palimanan) jadinya kita mau coba lewat tol baru itu. Setelah observasi dari berbagai sumber, akhirnya kita memutuskan untuk keluar di GT Kertajati.
Keluar dari GT Kertajati kita belok kanan di pertigaan menuju Kadipaten. Saat itu kebetulan memang situasi lalu lintas disana agak padat kendaraan ditambah ditutup nya jalan langsung ke pasar Kadipaten dan harus memutar, kurang lebih kita tertahan macet selama 20 menit disana.

~Pusat Perbelanjaan/ Mall~
Banyak lokasi atau spot yang berubah sejak saya meninggalkan kota Majalengka di bulan Juli 2002 silam, antara lain baru dibangunnya pusat perbelanjaan baru di dekat pasar Kadipaten dan pabrik gula tua.

Lanjut..
~Hotel/ Tempat penginapan~
Dikarenakan kami tidak mau merepotkan tetangga-tetangga disana, kami memutuskan untuk sewa dan menginap di hotel. Saya sempat searching beberapa hotel/tempat penginapan disana, namun memang belum sempat untuk menelepon satu-satu.
Kami memutuskan untuk mencari penginapan didekat alun-alun Majalengka Makmur.
Ada beberapa opsi penginapan yang memang lokasinya tidak begitu jauh dari alun-alun.
1. Puri Elsas
Lokasinya persis dibundaran munjul. Penampakan yang saya lihat dari internet seperti bangunan ala-ala eropa klasik, banyak rekomendasi dari orang-orang yang pernag menginap disana.
2. Hotel Putrajaya
Lokasinya tidak jauh setelah bunderan munjul, letak sebelah kanan jika kita menuju alun-alun dari bunderan munjul.
Yang saya lihat dari sepertinya disana hanya satu lantai. Berhubung lokasinya yang masih agak jauh dari alun-alun Majalengka Makmur, kami memutuskan untuk cari penginapan lain.
3. Hotel Sederhana Barru
Sebetulnya saya tertarik untuk menginap disini, namun sayang begitu kami datang tertera informasi didepan pagarnya bahwa hotelnya tutup. Untuk lokasi sangat sangat startegis karena bisa berjalan kaki kurang lebih 300m ke alun-alun Majalengka Makmur. Hotel ini terletak di Jl. K.H Abdul Halim.
4. Hotel Tidar Jaya
Finally.. ini hotel yang kami pilih untuk menginap semalaman. Terletak di Jalan Kartini dengan gaya bangunan tua dan ditanami banyak pepohonan rindang, parkiran mobil pun cukup luas.
Review saya terhadap hotel ini..
❤❤❤ dari 5
Menurut saya pribadi harganya cukup mahal dengan fasilitas standar kelas melati, saat itu saya membayar Rp 482.000,- include sarapan untuk 2 orang.
Fasilitas : 2 bed ukuran single, AC, TV, kamar mandi di dalam. Saya mendapat kamar no.11 di lt.2 dengan pemandangan keluar jendela yang bisa membayar harganya, ketika pagi-pagi saya coba buka jendela kamar, waah... udara sejuk langsung masuk ke kamar saya karena menghadap persis didepan sebuah pohon besar. Sejuk banget... :D
Hotel Tidar Jaya

pricelist hotel Tidar Jaya

Halaman Hotel Tidar Jaya
Pemandangan dari Jendela Kamar Hotel

Sarapan Nasi Goreng dari Hotel Tidar Jaya

~Alun-alun Majalengka Makmur~
Sepertinya tidak banyak info yang bisa saya share tentang alun-alun Majalengka Makmur karena saya kesana pada saat malam hari dimana penerangannya sangat minim cenderung gelap. Tapi jangan khawatir jika kamu lapar malam-malam ketika berkunjubg kesini, ada banyak sekali pedangan makanan dan penyewaan mainan seperti becak-becakan, sepeda, dan sepatu roda yang menjajakan makanan disini.
Tahu bulat.. digoreng, dimobil, dina katel, dadakan, gurih.. gurih.. nyoi
*)foti ade yang lagi beli tahu bulat 😁

Tutut
*)enak banget... pedess

Surabi oncom. Asli enak banget surabi oncom dari Majalengka..
oncomnya oncom tempe gitu.. enak

Bubu Ayam.
Jadi ceritanya dalam semalam saya makan bubur, kupat tahu, sama tutut.
heheheheh...

Kupat Tahu


~Sungai Cijuray, Majalengka~
Ini adalah tujuan utama saya datang ke kota ini. Saya rindu sekali dengan alamnya yang masih asri.
Ketika saya berkunjunga ke rumah tetangga-tetangga saya dahulu di Desa Pasirmuncang, saya mampir untuk mengunjungi tetangga yang sudah kami anggap saudara di Desa Tonggoh.
Desa ini dilewati oleh sungai Cijuray yang saat itu sedang kering.
Saya tidak melewatkan kesempatan untuk bermain-main di air sungainya.
Satu kata yang terucap pertama kali begitu melihat panoramanya...
"wow... gak ada yang kaya gini di Jakarta!"
Foto kami sekeluarga di sungai Cijuray.. 😂
*) tolong abaikan wajah saya yang kecapaian. 😀

Sungai Cijuray sedang kering airnya.
Kalau lagi banyak, airnya bisa sampai se-akar pohon di atas loh


sekian untuk postingan kali ini..
mudah-mudahan bisa memberikan sedikit informasi untuk sahabat ituners yang penasaran dengan kota Majalengka, semoga saya bisa lanjutkan lagi postingan ini berikutnya..

Salam,
Saki

Minggu, 10 Juli 2016

Majalengka - 7 Juli 2016

Hi ituners....
Setelah sekian lama ga posting, kali ini saya akan posting sedikit informasi tentang Majalengka.
Kebetulan dulu saya pernah tinggal selama 4 tahun di Majalengka, tepatnya di Desa Pasirmuncang. Alhamdulillah lebaran Idul Fitri 1437H ini saya berkesempatan untuk main kesana lagi.

~Keberangakatan via Tol Cipali~
Bermula keberangkatan saya & keluarga tentunya dari Jakarta ke Majalengka.
Sebelumnya biasanya kita ke Majalengka dari Bandung non tol via Sumedang (Cadas Pangeran), tapi karena ada tol Cipali (Cikampek-Palimanan) jadinya kita mau coba lewat tol baru itu. Setelah observasi dari berbagai sumber, akhirnya kita memutuskan untuk keluar di GT Kertajati.
Keluar dari GT Kertajati kita belok kanan di pertigaan menuju Kadipaten. Saat itu kebetulan memang situasi lalu lintas disana agak padat kendaraan ditambah ditutup nya jalan langsung ke pasar Kadipaten dan harus memutar, kurang lebih kita tertahan macet selama 20 menit disana.

~Pusat Perbelanjaan/ Mall~
Banyak lokasi atau spot yang berubah sejak saya meninggalkan kota Majalengka di bulan Juli 2002 silam, antara lain baru dibangunnya pusat perbelanjaan baru di dekat pasar Kadipaten dan pabrik gula tua.

Lanjut..
~Hotel/ Tempat penginapan~
Dikarenakan kami tidak mau merepotkan tetangga-tetangga disana, kami memutuskan untuk sewa dan menginap di hotel. Saya sempat searching beberapa hotel/tempat penginapan disana, namun memang belum sempat untuk menelepon satu-satu.
Kami memutuskan untuk mencari penginapan didekat alun-alun Majalengka Makmur.
Ada beberapa opsi penginapan yang memang lokasinya tidak begitu jauh dari alun-alun.
1. Puri Elsas
Lokasinya persis dibundaran munjul. Penampakan yang saya lihat dari internet seperti bangunan ala-ala eropa klasik, banyak rekomendasi dari orang-orang yang pernag menginap disana.
2. Hotel Putrajaya
Lokasinya tidak jauh setelah bunderan munjul, letak sebelah kanan jika kita menuju alun-alun dari bunderan munjul.
Yang saya lihat dari sepertinya disana hanya satu lantai. Berhubung lokasinya yang masih agak jauh dari alun-alun Majalengka Makmur, kami memutuskan untuk cari penginapan lain.
3. Hotel Sederhana Barru
Sebetulnya saya tertarik untuk menginap disini, namun sayang begitu kami datang tertera informasi didepan pagarnya bahwa hotelnya tutup. Untuk lokasi sangat sangat startegis karena bisa berjalan kaki kurang lebih 300m ke alun-alun Majalengka Makmur. Hotel ini terletak di Jl. K.H Abdul Halim.
4. Hotel Tidar Jaya
Finally.. ini hotel yang kami pilih untuk menginap semalaman. Terletak di Jalan Kartini dengan gaya bangunan tua dan ditanami banyak pepohonan rindang, parkiran mobil pun cukup luas.
Review saya terhadap hotel ini..
❤❤❤ dari 5
Menurut saya pribadi harganya cukup mahal dengan fasilitas standar kelas melati, saat itu saya membayar Rp 482.000,- include sarapan untuk 2 orang.
Fasilitas : 2 bed ukuran single, AC, TV, kamar mandi di dalam. Saya mendapat kamar no.11 di lt.2 dengan pemandangan keluar jendela yang bisa membayar harganya, ketika pagi-pagi saya coba buka jendela kamar, waah... udara sejuk langsung masuk ke kamar saya karena menghadap persis didepan sebuah pohon besar. Sejuk banget... :D
Hotel Tidar Jaya

pricelist hotel Tidar Jaya

Halaman Hotel Tidar Jaya
Pemandangan dari Jendela Kamar Hotel

Sarapan Nasi Goreng dari Hotel Tidar Jaya

~Alun-alun Majalengka Makmur~
Sepertinya tidak banyak info yang bisa saya share tentang alun-alun Majalengka Makmur karena saya kesana pada saat malam hari dimana penerangannya sangat minim cenderung gelap. Tapi jangan khawatir jika kamu lapar malam-malam ketika berkunjubg kesini, ada banyak sekali pedangan makanan dan penyewaan mainan seperti becak-becakan, sepeda, dan sepatu roda yang menjajakan makanan disini.
Tahu bulat.. digoreng, dimobil, dina katel, dadakan, gurih.. gurih.. nyoi
*)foti ade yang lagi beli tahu bulat 😁

Tutut
*)enak banget... pedess

Surabi oncom. Asli enak banget surabi oncom dari Majalengka..
oncomnya oncom tempe gitu.. enak

Bubu Ayam.
Jadi ceritanya dalam semalam saya makan bubur, kupat tahu, sama tutut.
heheheheh...

Kupat Tahu


~Sungai Cijuray, Majalengka~
Ini adalah tujuan utama saya datang ke kota ini. Saya rindu sekali dengan alamnya yang masih asri.
Ketika saya berkunjunga ke rumah tetangga-tetangga saya dahulu di Desa Pasirmuncang, saya mampir untuk mengunjungi tetangga yang sudah kami anggap saudara di Desa Tonggoh.
Desa ini dilewati oleh sungai Cijuray yang saat itu sedang kering.
Saya tidak melewatkan kesempatan untuk bermain-main di air sungainya.
Satu kata yang terucap pertama kali begitu melihat panoramanya...
"wow... gak ada yang kaya gini di Jakarta!"
Foto kami sekeluarga di sungai Cijuray.. 😂
*) tolong abaikan wajah saya yang kecapaian. 😀

Sungai Cijuray sedang kering airnya.
Kalau lagi banyak, airnya bisa sampai se-akar pohon di atas loh


sekian untuk postingan kali ini..
mudah-mudahan bisa memberikan sedikit informasi untuk sahabat ituners yang penasaran dengan kota Majalengka, semoga saya bisa lanjutkan lagi postingan ini berikutnya..

Salam,
Saki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar